Midwifery 2th Grade

20.34

Sebelum masuk ke tingkat 2 dari medschool, diawal gue sudah sempet singgung mengenai masalah serangkaian ujian yang banyak itukan. Nah, sekarang tibalah waktumya gue dihadapkan dengan ujian akhir tingkat 1 yaitu ujian PPK 1. Dulu karena gue belum tahu ujian seperti apa yang akan gue hadapi gue sampai nangis dimalam sebelum ujian. Kalau dibilang takut, ya mungkin lebih ke takut soal soal apa yang akan gue hadapi, meskipun ini ujian praktikum tapi tetep aja tindakan yang gue lakuin itu dikasih waktu. 

Singkatnya sih selesai ujian hasilnya itu akan langsung diumumin gitu. Deg-deg an sumpah nunggu hasil ujian. Waktu itu udah hampir jam 18.00 dan seinget gue ujian PPK itu selalu pas dibulan puasa. Alhamdulillah gue lulus dan ga harus remedial. 

Selanjutnya masuklah kita ke babak baru tingkat 2. Kalau di tingkat 2 ini nametag kalian akan berubah menjadi warna kuning. Kampus gue ini termasuk kampus yang cepet banget mengenai sistem perkuliahannya. Jadi habis liburan semester kalian masuk kelas perkuliahan 1 bulan kemudian dihadapkan dengan ujian. Yap, ujian lagi. Tapi kali ini ujian tengah semester. Di tingkat 2 medschool ini banyak banget teori mengenai kebidanan yang akan kalian dapat, mulai dari proses kehamilan, melahirkan, melahirkan, nifas (masa sesudah melahirkan sampai 40 hari), bayi baru lahir, bayi muda (usia dibawah 2 tahun), sampai balita (anak usia dibawah 5 tahun). Ini menjadi hal yang menarik sih, karena gue merasa dapat banyak ilmu baru. Selain belajar yang normal- normal (fisiologis) kita juga diajarin teori dan tindakan untuk mengatai kasus yang dengan kelainan. 

Yang paling ditunggu ya tiba saatnya kalian akan disuruh bawa 1 ibu hamil dan kalian melakukan pemeriksaan kehamilan lengkap ke ibu itu. Waktu itu susah banget cari ibu hamil. Gue sampai muter- muter Pondok Labu bahkan sampai kejeblos ke selokan karena hujan deras. Butuh perjuangan dan pengorbanan yang ekstra. Dan disini kemampuan komunikasi kalian juga akan diuji. Karena mencari ibu hamil ga cuma ketemu ibu hamil terus langsung kalian tanya gitu. Tapi biasanya melalui kader posyandu atau ibu RT. Dan ga semua ibu hamil langsung kalian bawa gitu juga. Tapi ada usia kehamilan yang jadi acuan. Usia kehamilannya itu 28 mg - 32 mg atau kalau dalam hitungan bulan itu 7- 8 bulan. Lebih juga gapapa sih, tapi dikhawatirkan kalau usia kehamilan mendekati melahirkan ibu ibu hamil biasanya udah mulai merasakan mules mules palsu. Jadi untuk lebih amannya ya usia kehamilan 7-8 bulan itu. Bersyukur gue itu punya kakak asuh yang baik banget, jadi sebelum ujian pemeriksaan kehamilan ini gue didampingin kakak asuh gue untuk ketemu ibu hamilnya. Jadi si ibu hamil lebih merasa aman dan percaya gitu sama kita. 

Setelah pemeriksaan kehamilan gue juga belajar simulasi menolong persalinan. Ya kalau pakai phantom (mannequin) kelihatannya sih mudah. Meski mudah banyak step stepnya. Ada 58 langkah untuk menolong persalinan. Kalau kalian yang seprofesi sama gue pasti taudeh lagu kebangsaan APN 58 langkah itu. Setelah proses persalinan, ibu hamil akan memasuki masa nifas atau sesudah persalinan itu juga ada asuhan ibu masa nifasnya juga. Selain itu jangan lupa sam bayi yang tadi dilahirkan, bayinya juga butuh asuhan juga. Memang banyak banget yang dilakukan sebagai bidan. Bahkan dosen- dosen gue itu sering banget nanya di kelas "kalian masih mau jadi bidan?" Wah,, ini satu kalimat yang seketika kalo kalian ga punya tekat dan mental kuat mau jadi bidan gue yakin kalian akan lebih milih mundur. Memang banyak mitos sih kalau di medschool pasti ada aja yang keluar pas mau naik tingkat. Alasannya juga masih beraneka ragam sih, mulai dari dapet PTN lain sampai memang karena ga kuat. 
Di tingkat 2 ini juga kalian itu udah dikasih target untuk resume kalian. Kalau di kampus gue kalian akan dapat target pemeriksaan kehamilan 100 orang, menolong persalinan 25 orang, asuhan ibu nifas 40 orang, perawatan bayi baru lahir 50 orang, asuhan bayi muda 5 orang, asuhan balita 5 orang dan masih banyak lagi sih. Semua itu harus diselesaikan sebelum sidang LTA gitu. Sebagai salah satu syarat LTA kalian boleh dipersidangkan itu semua harus terkumpul.

Kalo gue sih merasa masa masa sulit dan paling menguras waktu dan tenaga itu di tingkat 2 ini. Karena selain harus mulai fokus sama resume, belum lagi harus turun klinik selama 16 minggu atau sekitar 3 bulan lebih. Kalo dikampus gue juga ditingkat 2 juga kalian akan tutun ke masyarakat untuk pembinaan 1 desa gitu. Menarik, karena kalian akan benar benar dekat dnegan masyarakat. Bagian paling menariknya adalah kalian akan sering melakukan banyak penyuluhan didepan masyarakat. 

Tapi jangan terlena dengan semua kemenarikan itu, karena banyak laporan yang menunggu. Tapi gausah takut pasti semuanya akan terselesaikan kok, karena semua bisa dikerjakan bersama satu angkatan. Jadi ga perlu khawatir ga akan selesai laporannya. Jangan berfikir kalian jadi takut atau berubah fikiran untuk masuk medschool. Gue berbagi pengalaman ini cuma sekadar ingin berbagi kisah tentang apa yang gue dapet di medschool aja. Jangan jadi patah semangat apalagi berubah fikiran buat kalian yang ingin jadi paramedis.

Tapi gue bakal tetep tanya sama kalian adik- adik bidanku dan yang mau masuk medschool setelah tau begini masih mau jadi bidan? #justjoke 

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Total Tayangan Halaman

Pengikut